Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Kamis, 16 Oktober 2014

Cintailah ploduk-ploduk Indonesia :D

Yoiyoi masi ingat sama slogan itu? ya slogan salah satu merk untuk mencintai produk-produk buatan Indonesia. Slogan yang dicetuskan oleh Alim Markus founder Maspion yang memproduksi berbagai kebutuhan elektronik tumah tangga mulai dari kipas angin , kompor , rice cooker dan lain sebagainya. Tapi yakinkah produk tersebut merupakan buatan asli Indonesia , apa hanya memakai nama Indonesia untuh menarik Animo masyarakat dan simpati agar memakai produk buatan Indonesia kususnya merk yang dimaksudkan tadi, Cerdas ! kenapa cerdas marketing produk tersebut menjadikan slogan cintailah produk Indonesia mendarah daging ke setiap lapisan masyarakat. Tidak heran era modernisasi di negara yang sedang berkembang ini kesederhanaan dalam penggunaan teknologi menjadi alasan utama sebagai alat bantu meringankan pekerjaan rumah tangga. 
Bicara soal slogan yang mendarah daging tersebut apakah ada sepeda motor yang terlanjur melekat ke pengguna sepeda motor yang selalu menyebut tungganganya selalu dengan itu saja padahal yang dipakai adalah produk dari tetangga sebelah yayng notabene adalah saingan rival abadi hahaah hihih:D 
Yoiyoi masi ingat sama slogan itu? ya slogan salah satu merk untuk mencintai produk-produk buatan Indonesia. Slogan yang dicetuskan oleh Alim Markus founder Maspion yang memproduksi berbagai kebutuhan elektronik tumah tangga mulai dari kipas angin , kompor , rice cooker dan lain sebagainya. Tapi yakinkah produk tersebut merupakan buatan asli Indonesia , apa hanya memakai nama Indonesia untuh menarik Animo masyarakat dan simpati agar memakai produk buatan Indonesia kususnya merk yang dimaksudkan tadi, Cerdas ! kenapa cerdas marketing produk tersebut menjadikan slogan cintailah produk Indonesia mendarah daging ke setiap lapisan masyarakat. Tidak heran era modernisasi di negara yang sedang berkembang ini kesederhanaan dalam penggunaan teknologi menjadi alasan utama sebagai alat bantu meringankan pekerjaan rumah tangga. 
Bicara soal slogan yang mendarah daging tersebut apakah ada sepeda motor yang terlanjur melekat ke pengguna sepeda motor yang selalu menyebut tungganganya selalu dengan itu saja padahal yang dipakai adalah produk dari tetangga sebelah yang notabene adalah saingan rival abadi hahaah hihih:D 


Sebut saja Honda , merk yang mengekspansi ke Indonesia dengan sejarah nama awal PT Astra Honda Motor yang merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia, didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali diproduksi PT Federal Motor adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu unit pada tahun berikutnya dan terus berkembang hingga saat ini. Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda sejak tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, di antaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda,knalpot, dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor, dan PT Federal Izumi Manufacturing (1990) yang khusus memproduksi piston.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor, terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000, PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan dimerger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor yang kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Company.
Sekarang setiap orag kebanyakan menyebut tunggangan mereka Honda kususnya orangtua kita, mayoritas penggunanya juga kian bertumbuh. Jadi bukan perkara itu produk dari mana Woyo lebih melihat dari timbal balik apa yang mereka berikan untuk kita , semisal lapangan pekerjaan yang semakin sesak dengan adanya pasar bebas ASEAN 2015. Patut diapresiasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar